“Ingat! Tidak ada kebetulan, segala sesuatu yang terjadi adalah pembelajaran”, itulah kutipan terakhir dari materi Senyum Ceria Ramadhan edisi ke empat pada 8 Juli 2014.
Pada SCR kali ini ada sesuatu yang berbeda dari penyajian materi. Para peserta diajak untuk membuat peta hidupnya masing-masing oleh pembicara. Saat itu suasana seperti training motivasi dan pembicara sebagai coach.
Seperti biasanya, selepas sholat ashar acara dimulai dan tidak lama ruangan pun dipenuhi oleh para peserta yaitu anak-anak Panti Asuhan Islam Playen, Gunung Kidul.
Pembicara yang memiliki nama lengkap Agus Hadi Prayitno, seorang founder dan CEO D’Gejrot Kemek memaparkan tentang impian, visi dan misi pribadinya kemudian mengajak semua peserta termasuk panitia untuk ikut menuliskan impian, visi, dan misinya di lembaran kertas yang telah disediakan.
Menuliskan impian dan juga mengungkapkan apa dan sebenarnya kita. Dalam jangkauan beberapa tahun ke depan kita akan menjadi apa dan apa saja yang akan dilakukan di masa depan.
Semua peserta dan panitia mengikuti perintah coach. Sesekali coach menyapa “hallo” direspon “hai” secara spontan oleh para peserta.
Suasana menjadi melankolis saat diputarkan instrumental sendu dan lagu-lagu bertema ayah-ibu. Terlihat ada peserta yang terharu dan meneteskan air mata sembari mengukir impian yang ada di benaknya di atas kertas itu.
Satu persatu sesuai petunjuk coach, peserta menuliskan impian yang tanpa batas pada kolom-kolom kertas yang telah disediakan. Seorang peserta saat itu mengatakan, “do’akan yaa mbak..”. Semoga dikabulkan segala cita-cita mulianya dan menjadi pribadi yang penuh manfaat.
Ada beberapa peserta yang ditunjuk untuk menceritakan impian-impiannya. Di sana ada tawa, kesungguhan dan harapan dalam menghadapai ketidakpastian masa depan. Siapa saja pasti berharap hal-hal baik tentang masa depannya, dan perkara terwujudnya rencana atau tidak, bukanlah ada pada kuasa kita.
Materi ditutup dengan ultimate goal, yaitu pesan terakhir apa yang akan disampaikan kepada orang-orang terdekat menjelang datangnya ajal nanti.
Peta hidup atau Life Mapping seperti ini memberi kesan terhadap diri kita sendiri untuk kembali sekedar merefleksikan siapa sebenarnya kita dan apa yang membuat kita ada di dunia dan apa tujuan hidup kita sebenarnya. Life mapping dapat menjadi media yang memperjelas arah kehidupan, layaknya peta yang digunakan agar tak tersesat dari tujuan yang diharapkan.


Leave a Reply